Abstrak
Studi ini meneliti dampak
banjir di
Dan
kecepatan gelombang di Cekungan Assam Hulu. Percobaan laboratorium dilakukan pada 15 inti batupasir terkonsolidasi dari reservoir Naharkatiya dan Rudrasagar (
kedalaman m) dan satu bungkus pasir tak terkonsolidasi (propant ringan, Houston, AS). Sampel, dengan porositas berkisar antara 8,03% hingga 47,00%, jenuh dengan
sebelum
injeksi.
Hasil menunjukkan
banjir berkurang
(kecepatan kompresi, m/s) sebesar 4–11% pada sampel terkonsolidasi dan lebih dari 25% pada sampel tidak terkonsolidasi, dengan pengurangan yang kurang jelas namun signifikan
(kecepatan geser, m/s). Perubahan ini dipengaruhi oleh tekanan pori, porositas, dan suhu. Tekanan pori yang lebih tinggi memperkuat pengurangan kecepatan dengan meningkatkan kepadatan fluida dan mengubah modulus curah. Pada batupasir yang terkonsolidasi, pengurangan kecepatan berkurang seiring dengan peningkatan porositas, sedangkan pasir yang tidak terkonsolidasi menunjukkan sensitivitas yang lebih besar karena modulus curahnya yang lebih rendah.
Analisis teoritis mengkonfirmasi bahwa
pengurangan yang diamati dalam pengaturan laboratorium merupakan gambaran dari kondisi in situ. Temuan ini menyoroti nilai pemantauan seismik selang waktu dalam pelacakan
gumpalan dan mengoptimalkan strategi pemulihan minyak yang ditingkatkan. Integrasi teknik seismik meningkatkan pengelolaan reservoir sekaligus mendukung inisiatif penyerapan karbon di Cekungan Assam Hulu dan kondisi geologi serupa.
Leave a Reply