ABSTRAK
Kualitas lahan budidaya (CLQ) adalah kapasitas inheren lahan budidaya untuk berfungsi dalam kegiatan produktif dan bergantung pada sifat tanah, praktik pengelolaan, dan pola lanskap. Tujuan dari studi ini adalah untuk mengevaluasi status terkini CLQ dan pola lanskap di Daerah Qushui dan menilai pengaruh pola lanskap pada CLQ. Akibatnya, kebijakan pelengkap direkomendasikan untuk meningkatkan CLQ di Dataran Tinggi Tibet. Hasilnya menunjukkan bahwa tanah di Daerah Qushui tergolong lempung berpasir, dengan kepadatan massal, ketebalan tanah efektif, pH, kapasitas tukar kation, bahan organik, nitrogen total, fosfor tersedia, dan kalium tersedia masing-masing sebesar 1,41 g cm −3 , 63,03 cm, 7,58, 8,82 cmol kg −1 , 18,27 g kg −1 , 1,14 g kg −1 , 15,82 mg kg −1 dan 85,53 mg kg −1 . Ketinggian dan jenis tanah merupakan faktor utama yang memengaruhi CLQ. Akibatnya, kualitas lahan pertanian yang optimal diamati pada ketinggian rendah, dengan tanah fluvo-akuatik dan tanah kalsik cokelat dingin. Efek ini terutama didorong oleh aktivitas manusia, termasuk irigasi, tindakan drainase, dan hutan lindung di lahan pertanian. Pola lanskap, yang merupakan produk aktivitas manusia, merupakan faktor penting lain yang memengaruhi CLQ. Hasil tersebut menegaskan bahwa CLQ memiliki hubungan spasial positif yang signifikan dengan indeks petak terbesar (LPI), luas petak rata-rata (AREA_MN), dan indeks agregasi (AI), sedangkan CLQ memiliki hubungan spasial negatif yang signifikan dengan indeks bentuk rata-rata (SHAPE_MN) dan indeks dimensi fraktal (FRAC_MN) ( p ≤ 0,01). Selain itu, pengaruh indeks area-tepi, bentuk, dan agregasi pada CLQ bersifat independen atau interaktif, dengan interaksi yang dominan. Hasil ini menegaskan bahwa CLQ bergantung pada luas dan bentuk teraturnya. Pemerintah harus membimbing petani untuk mengoptimalkan lanskap pertanian melalui pengelolaan sistematis, yang mengarah pada peningkatan CLQ.
Karakteristik Spasial Kualitas Lahan Budidaya, Faktor Pendorong dan Kebijakan Peningkatan di Dataran Tinggi Tibet: Studi Kasus di Kabupaten Qushui, Tibet, Tiongkok

Tinggalkan Balasan