ABSTRAK
Artikel ini mengkaji transformasi migrasi dari masalah kebijakan domestik menjadi masalah transnasional dengan implikasi global yang luas. Mengacu pada perspektif teoritis, seperti realisme, institusionalisme liberal, konstruktivisme, dan teori kritis, artikel ini mengeksplorasi bagaimana migrasi membentuk kembali dinamika kekuasaan, menantang gagasan tradisional tentang kedaulatan, dan memengaruhi kerja sama internasional. Analisis ini menyoroti perdebatan utama dalam studi migrasi–hubungan internasional (HI), dengan fokus pada sekuritisasi migrasi, peran diaspora dalam diplomasi, dan interaksi antara migrasi dan kerangka tata kelola global, seperti Konvensi Pengungsi 1951 dan Pakta Global untuk Migrasi. Dengan menempatkan migrasi dalam konteks historis dan kontemporer, artikel ini menggarisbawahi sentralitasnya terhadap norma-norma internasional dan perilaku negara yang terus berkembang. Artikel ini berpendapat bahwa migrasi bukan sekadar perpindahan orang, tetapi proses bermuatan politik yang tidak terpisahkan untuk membentuk tatanan politik global, yang membutuhkan pendekatan interdisipliner untuk mengatasi kompleksitasnya secara efektif.
Migrasi sebagai Hubungan Internasional

Tinggalkan Balasan