ABSTRAK
Studi ini membandingkan konteks perlawanan moral (MR) dan pengungkapan pelanggaran (WB) dengan memeriksa bagaimana karyawan perempuan dewasa muda memandang pemberontak moral dan individu yang patuh menurut peran mereka sebagai aktor yang patuh, pengamat internal, atau pengamat eksternal. Data eksperimen dianalisis menggunakan analisis faktor dan multivariat. Hasilnya menunjukkan bahwa karyawan muda lebih menyadari kesalahan dalam konteks WB daripada dalam konteks MR. Kesadaran yang meningkat ini berkontribusi pada pengurangan perilaku kawanan yang ekstrem dengan mengurangi perbedaan persepsi di antara aktor yang patuh, pengamat internal, atau pengamat eksternal dalam pandangan mereka terhadap pemberontak moral. Temuan ini menunjukkan bahwa memupuk standar etika yang lebih kuat sangat penting untuk menumbuhkan komunitas layanan yang berkelanjutan, terutama karena nilai-nilai demokrasi terus berkembang.
Persepsi Etika Karyawan Pariwisata dan Perhotelan dalam Konteks Perlawanan Moral dan Whistleblowing

Tinggalkan Balasan