Hirarki status berjenjang dan tindakan kompetitif

Abstrak
Ringkasan Penelitian
Peringkat sering kali menciptakan hierarki status berjenjang—misalnya, tingkatan status teratas, menengah, dan bawah—dari organisasi yang diberi peringkat. Kami mempelajari bagaimana posisi organisasi dalam suatu tingkatan, khususnya di dekat batas tingkatan, memengaruhi perilaku kompetitifnya. Kami mengusulkan efek aspirasi tingkatan , di mana mereka yang berada di puncak tingkatan yang lebih rendah mengejar tindakan kompetitif yang lebih banyak dan lebih berisiko untuk maju ke tingkatan yang lebih tinggi, dan efek pemeliharaan tingkatan , di mana mereka yang berada di tingkatan terbawah terlibat dalam tindakan kompetitif yang lebih banyak dan lebih berisiko untuk mempertahankan posisi mereka ketika ada ancaman yang lebih besar dari pesaing di puncak tingkatan bawah yang berdekatan. Analisis empiris dari peringkat dan akuisisi kelompok bisnis Korea antara tahun 2001 dan 2018 mendukung prediksi ini, mengungkapkan bagaimana perbedaan posisi membentuk tindakan kompetitif dalam hierarki status berjenjang.

Ringkasan Manajerial
Pemeringkatan sering mengelompokkan organisasi ke dalam beberapa tingkatan—seperti tingkatan teratas, menengah, dan bawah—tetapi tidak semua perusahaan dalam satu tingkatan berperilaku sama. Kami menganalisis akuisisi kelompok bisnis Korea yang diperingkat berdasarkan aset dan menemukan bahwa perusahaan yang berada di dekat puncak atau dasar suatu tingkatan bertindak lebih kompetitif daripada perusahaan yang berada di tengah. Lebih khusus lagi, perusahaan yang berada di puncak tingkatan yang lebih rendah cenderung melakukan akuisisi yang lebih besar dan tidak terkait untuk naik ke tingkatan yang lebih tinggi. Sementara itu, perusahaan yang berada tepat di atas batas tingkatan melakukan akuisisi yang lebih besar dan tidak terkait untuk mempertahankan posisi tingkatan mereka, terutama jika mereka menghadapi persaingan yang kuat dari bawah. Wawasan ini dapat membantu manajer lebih memahami bagaimana pemeringkatan mendorong perilaku kompetitif, di luar motivasi ekonomi.